Kenapa PT Gag Nikel Masih Bisa Menambang di Raja Ampat? Ini Jawaban Bahlil
Pemerintah memastikan izin operasi PT Gag Nikel di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya tetap berlaku. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan, wilayah konsesi perusahaan tersebut tidak termasuk dalam kawasan Geopark Raja Ampat yang diakui UNESCO.
"Empat IUP, yang di luar Pulau Gag, itu dicabut," ujar Bahlil saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/6/2025).
Empat izin usaha pertambangan (IUP) yang resmi dicabut pemerintah meliputi PT Anugerah Surya Pertama, PT Nurham, PT Mulia Raymond Perkasa, dan PT Kawe Sejahtera Mining.
Bahlil menjelaskan, keputusan mempertahankan izin PT Gag Nikel didasarkan pada hasil verifikasi lapangan yang dilakukan bersama Gubernur Papua Barat Daya dan Bupati Raja Ampat. Verifikasi tersebut menunjukkan bahwa Pulau Gag secara geografis lebih dekat ke Maluku Utara dan tidak berada dalam zona yang dilindungi Geopark.
Baca Juga: Pemerintah Pilih Selamatkan Raja Ampat! Empat Tambang Disapu Bersih
"Dia (Gag) lebih dekat ke Maluku Utara dan dia bukan merupakan bagian kawasan dari geopark," jelasnya.
Menteri Bahlil juga menegaskan legalitas operasi PT Gag Nikel sangat kuat, bahkan memiliki sejarah panjang sejak era eksplorasi pada tahun 1972.
“PT Gag Nikel, itu sejarahnya dari tahun 1972, sudah dilakukan eksplorasi, kemudian penandatanganan kontrak karyanya itu tahun 1998. Tahap eksplorasi 2002, perpanjangan tahap eksplorasi itu 2006-2008, sampai dengan tahap konstruksinya 2015-2017, dan produksinya 2018,” paparnya.
PT Gag Nikel saat ini sepenuhnya dimiliki oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), setelah pada 2008 mengakuisisi 75 persen saham Asia Pacific Nickel (APN) Pty Ltd, perusahaan asal Australia yang sebelumnya menjadi pemegang saham mayoritas.
Baca Juga: Kementerian ESDM Pastikan Tambang Nikel PT GAG di Raja Ampat Tidak Berdampak Serius pada Lingkungan
Dengan kepemilikan sah dan dokumen lengkap, PT Gag Nikel menjadi satu-satunya perusahaan tambang di Raja Ampat yang masih aktif berproduksi. Perusahaan tersebut telah memiliki Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) yang disahkan pemerintah, serta memiliki kapasitas produksi hingga 3 juta ton per tahun.
Menanggapi isu kerusakan lingkungan, Bahlil menegaskan PT Gag Nikel telah menunjukkan komitmen terhadap reklamasi dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Dari total lahan konsesi seluas 13 ribu hektare, pembukaan lahan tambang hanya mencapai 260 hektare. Dari luas tersebut, 130 hektare telah direklamasi dan 54 hektare telah dikembalikan ke negara. Saat ini, PT Gag Nikel hanya mengelola 130 hektare.
Meski demikian, pemerintah tetap mewanti-wanti perusahaan untuk patuh terhadap seluruh regulasi lingkungan. "Atas perintah Presiden, PT Gag Nikel akan diawasi ketat. Amdal harus dijalankan secara disiplin. Tidak boleh ada kerusakan terumbu karang, reklamasi wajib dilakukan," tegas Bahlil.
下一篇:Revisi UU KPK, MK jadi Harapan Terakhir
相关文章:
- Idrus Marham Ajukan Kasasi ke MA
- Jangan Konsumsi 5 Makanan Ini Bersamaan dengan Pisang, Bikin Sakit
- KPK Tengah Dalami Korupsi Pengadaan di PT DGI
- VIDEO: Bros Aga Khan Langka Terjual Hingga Rp1,3 Triliun
- Edan! Nikita Mirzani Makin Menjadi
- Kejati Jabar Amankan Uang Negara Sebesar Rp11,5 Miliar
- Pansus: Belum Ada Pembahasan Bekukan Anggaran KPK
- Pansus: Belum Ada Pembahasan Bekukan Anggaran KPK
- Ketika Massa FPI Lantunkan Sholawat dengan Tangan 'Diborgol' saat Aksi 1812
- Sama Pentingnya dengan Foreplay, Ini Ide Afterplay Usai Bercinta
相关推荐:
- Kasus Kerumunan Habib Rizieq Diambil Alih Bareskrim, Ternyata Ini Alasannya
- BMKG: Sebagian Besar Wilayah Jakarta Diprediksikan Cerah Berawan
- KPK Datangkan Ahli untuk Jerat Papa Novanto
- Brian Yuliarto Resmi Jabat Mendiktisaintek, Komisi X Dukung Reformasi Pendidikan Tinggi
- Kebijakan Makan Siang Gratis Prabowo
- Tinjau Pengelolaan Sampah dan Tanam Pohon di Sekolah, Ini Pesan Menteri LH untuk Generasi Muda
- Deretan Maskapai Penerbangan yang Dinilai Sajikan Makanan Terburuk
- OpenAI Resmi Lakukan Ekspansi ke Korea Selatan
- Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor
- Cek Saldo Dana Bansos PKH 2025 di KKS Lewat HP, Full Rp 600 Ribu
- Damai Harus, Tapi Soal Rasisme Polisi Harus Usut Tuntas
- Ketum Projo Enggan Tanggapi Sikap Politik PDIP: Terserah Saja
- Sandra Dewi Kembali Jalani Pemeriksaan oleh Kejagung Atas Kasus Korupsi Timah Hari Ini
- DPR Tetapkan 4 Revisi RUU Sebagai Usul Inisiatif
- 'Bill Gates' Tipu Investor Sampai Rp30,7 Miliar
- 13 Wilayah Indonesia yang Berpotensi Diguyur Hujan Deras Hari Ini, 21 Agustus 2024
- Pertamina Perluas Proses Pendataan Pembelian Pertalite Berbasis QR Code
- Cara Daftar Jadi Peserta Upacara 17 Agustus 2024, Jangan Sampai Keliru!
- Kesiapan Paskibraka untuk Upacara 17 Agustus di IKN Diungkap Kepala BPIP
- Cara Daftar Jadi Peserta Upacara 17 Agustus 2024, Jangan Sampai Keliru!