Sekjen PDIP Singgung Pemerintahan Ngemis Investor Untuk Pembangunan IKN
JAKARTA,quickq官网苹果版 DISWAY.ID- Sekretaris Jendral (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyinggung terkait investor pada proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dalam paparannya, dia mengatakan bahwa tidak seharusnya pemerintah ngemis investor untuk pembangunan IKN mengingat banyak sekali kekayaan di Indonesia yang bisa diolah untuk membiayai proses tersebut.
Bahkan dia menilai, cara pemerintah sekarang dalam membangun sebuah daerah tidak jauh berbeda dengan cara Belanda dahulu.
BACA JUGA:IAW Ungkap Pengusaha Inisial T di Belakang PT RBT yang Terseret Korupsi Timah Rp300 Triliun
BACA JUGA:Akhirnya Calvin Verdonk Boleh Bela Timnas Indonesia Vs Filipina, Simak Profilnya
"Bung Karno mengirim begitu banyak orang untuk bisa mengolah kekayaan alam kita, oleh insinyur-insinyur kita, anak-anak sekolah kita yang dikirimkan keluar bukan ngemis investor pada modal mereka ini sama dengan cara Belanda dulu, tidak berubah," ujar Hasto Kristiyanto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis, 6 Juni 2024.
Selain itu, Hasto juga menyebutkan bahwa perpindahan ibu kota negara bukanlah kepentingan nasional yang harus didahulukan.
Menurutnya, dibandingkan dengan pembangunan IKN, teknologi seharusnya menjadi kepentingan nasional yang harus di prioritaskan.
BACA JUGA:Mantan Komandan Densus 88 Ungkap Skenario Keterlibatan Jenderal B di Kasus Timah, Singgung Pergantian Penguasa Tambang
BACA JUGA:Aktor Pemerintah Pusat di Korupsi Timah Rp300 Triliun Dibocorkan ICW, Kongkalingkong antara Swasta dan Oknum Pemerintah
Maka dari itu, kata Hasto, jika pemerintah paham dengan kondisi geopolitik di Indonesia, maka nantinya kepentingan nasional bisa dirumuskan dengan tepat.
"Apakah dengan memindahkan ibu kota kita menjadi hebat? Kita menjadi hebat kata Bung Karno kalau kita menguasai dengan kesadaran geopolitik tadi, kita menguasai ilmu pengetahuan, maka ini persamaan," kata Hasto Kristiyanto.
"Jadi, kepentingan nasional itu dirumuskan apa? What is our current national interest? Kalau kepentingan nasional itu teknologi dulu," sambungnya.
BACA JUGA:Akhirnya Calvin Verdonk Boleh Bela Timnas Indonesia Vs Filipina, Simak Profilnya
- 1
- 2
- »
下一篇:Bahaya Challenge Minum Dua Botol Sirup dalam 3 Menit, Ini Kata Dokter
相关文章:
- Pakar Penerbangan Ungkap Kursi Mana yang Paling Aman di Pesawat
- Resep Macaroni Schotel Kukus yang Simpel ala Rumahan
- FOTO: Ramah Lingkungan, Keranjang 'Krathong' Thailand Dibuat Virtual
- Olah TKP Kecelakaan Cikampek, Gunakan Metode TAA
- Menko Polhukam Tegaskan Istana dan Akses Jalan di IKN Siap Digunakan Perayaan HUT ke
- Indonesian American Lawyers Association Sampaikan Amicus Curiae ke MK
- FOTO: Melihat Dekor Natal Gedung Putih AS, Penuh Keajaiban
- PSI Bongkar Lagi, Kali ini Kasus Rumah DP 0 Rupiah
- Catat, Ini 9 Buah Rendah Gula yang Cocok buat Penderita Kencing Manis
- Gapai Kemuliaan Roadshow 25 November Bahas Soal Pemimpin dalam Islam
相关推荐:
- Kata Gibran: Etos Kerja Orang Jakarta, Berangkat Subuh, Pulang Malam
- Waspada, 7 Minuman ini Bisa Jadi Penyebab Batu Ginjal
- Biopsi VABB, Deteksi Dini Kanker Payudara Minimal Invasif dan Akurat
- Sejak 2018 DKPP Terima Aduan 490, Sebanyak 79 Anggota KPU Dipecat
- Jasad Dalam Koper Selingkuh dengan Tersangka yang Akan Gelar Resepsi
- Sejak 2018 DKPP Terima Aduan 490, Sebanyak 79 Anggota KPU Dipecat
- Aniaya dan Gunduli Anak, Alasan Habib Bahar 'Aneh'
- Mantan Gubernur Jabar Diperiksa KPK, Kasusnya?
- FOTO: Ramah Lingkungan, Keranjang 'Krathong' Thailand Dibuat Virtual
- TKD Prabowo
- Tak Perlu Dihindari, 5 Minuman Manis Alami Ini Cocok untuk Diet
- Gapai Kemuliaan Roadshow 25 November Bahas Soal Pemimpin dalam Islam
- SIM C1 Resmi Diberlakukan, Ini Syarat dan Spesifikasinya
- Presiden Joko Widodo Resmikan 16 Ruas Jalan Daerah di Provinsi Lampung
- Tips agar Anabul Tidak Stres Dengar Suara Kembang Api Tahun Baru
- SIM C1 Resmi Diberlakukan, Ini Syarat dan Spesifikasinya
- Jelang Akhir Masa Jabatan Jokowi Minta Maaf ke Rakyat Indonesia, Ray Rangkuti : Minta Maaf dari Apa?
- Hari Ini, KPK Periksa Saksi Suap Meikarta, Siapa Dia?
- Aniaya dan Gunduli Anak, Alasan Habib Bahar 'Aneh'
- 15 Rekomendasi Makanan Khas Cirebon Legendaris