INDEF sebut Perakitan Lokal di Sektor Otomotif Punya Efek Luas Terutama Lapangan Pekerjaan
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Agus Herta Sumarto mengatakan bahwa dengan semaraknya produsen otomotif melakukan perakitan secara lokal memiliki multiplayer efek yang cukup positif dari hulu ke hilirnya.
"Kalau di industri pengolahan seperti otomotif, bukan hanya besar tapi dia memiliki multiplayer efek yang cukup besar ke sektor hulu hingga hilirnya,” kata Agus Herta Sumarto dikutip dari Antara.
Sehingga, dia menyebutkan hal tersebut tidak hanya boleh dilihat dari satu sisi saja, yakni lapangan kerja.
Menurut dia, industri pengolahan atau produksi sebuah kendaraan yang dilakukan di dalam negeri dapat membuka berbagai industri yang berkaitan.
Hanya saja, perlu adanya kesepakatan yang kuat antara produsen dan juga pemerintah untuk menerapkan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang saat ini mencapai 40 persen.
Dengan begitu, tidak hanya lapangan kerja yang terbuka luas, sektor industri yang membangkitkan perekonomian dari para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berkaitan dengan industri otomotif tetap tumbuh.
"Misal hulu, penyediaan bahan baku itu sangat besar. Jadi jangan hanya dilihat dari satu sektor saja. Industri itu memiliki keterkaitan di hulu dan hilir. Di hilir, misal itu ada diler, after salesnya kan itu penting juga, kalau di otomotif itu memiliki multiplayer efek yang cukup besar,” tukas dia.
-
Menteri Wihaji Fokus Benahi Masalah Stunting dan Lost GenerationBali, Manado, Kalimantan Dipadati Wisatawan Selama Libur Waisak, Ini Jalur Tol Paling MacetAkui Dekat dengan Sultan Brunei Selama 60 Tahun, Prabowo: Kalau Brunei Dicubit, Indonesia MerasakanTata Cara Lapor Diri PPG Guru Tertentu 2025 Lengkap Berkas yang Harus DipersiapkanUpayakan Penegakan Hukum di Indonesia, Apple Setuju Penuhi Komitmen Investasi KemenperinHari Minggu, Buruan Klaim Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu IniMasih Sering Makan Mi Instan Pakai Nasi? Ini Risikonya ke Tubuh KamuKWI Berharap Paus Leo XIV ke Indonesia: Beliau Pernah ke Tanah PapuaPenerbangan Ditunda 7 Kali, Penumpang Ini Takut Dipecat KantornyaPacu Hilirisasi Kelapa Sawit, Kemenperin Dukung Riset MAKSI dan Kimia Farma
下一篇:Apa Penyebab Bayi Bisa Kena Kanker Ovarium?
- ·Rona Anggun Karya Busana Putri Raja Thailand di Paris Fashion Week
- ·Jaga Ekosistem Laut Tetap Lestari, Ini Aksi Nyata BRI Menanam
- ·Namanya Bakal Diganti Jadi Rumah Sakit Internasional, Pramono: RSUD Mengecilkan Diri Sendiri
- ·FOTO: Menengok Pameran Kopi Internasional di JICC
- ·3 Langkah yang Harus Dilakukan saat Didiagnosis Kanker
- ·Literasi Gak Ketinggalan Zaman, Yuk Gaul Pakai Bahasa Daerah di Era Digital
- ·Link dan Cara Daftar Jalur Mandiri PNJ 2025, Segini Besaran Biaya Pendaftarannya
- ·Tata Cara Buat Akun Pendaftaran PPDB Madrasah DKI Jakarta 2025 Lewat Website Ppdb
- ·8 Tren Wisata Tahun 2025, JOMO Gantikan FOMO
- ·Simak Syarat dan Cara Daftar SPMB Jakarta 2025 Jenjang TK Hingga SMA
- ·Nih Data DTSEN Terbaru! Bansos PKH BPNT Mei 2025 Cair, Simak Cara Cek Nama Kamu
- ·Jalur Mandiri Undip 2025: Jadwal Seleksi, Persyaratan dan Cara Daftar
- ·Hotel Tertua di Dunia Ini Sudah Beroperasi Sejak Tahun 705 Masehi
- ·Arus Balik Libur Waisak Tembus 196 Ribu Kendaraan, Jalur Timur Paling Padat
- ·Simak Syarat dan Cara Daftar SPMB Jakarta 2025 Jenjang TK Hingga SMA
- ·Disebut Menkes Bisa Picu Kematian Dini, Apa Itu Visceral Fat?
- ·Viral Aksi Gemas Bayi Kuda Nil Moo Deng 'Ramal' Pemenang Pilpres AS
- ·Tata Cara Lapor Diri PPG Guru Tertentu 2025 Lengkap Berkas yang Harus Dipersiapkan
- ·Masih Sering Makan Mi Instan Pakai Nasi? Ini Risikonya ke Tubuh Kamu
- ·Pakar Perjalanan Dunia Kapok Kunjungi Bali: Macetnya Tak Masuk Akal
- ·Viral Masjid Al Ikhlas Kartasura Dapat Review Buruk 1,8 di Google Maps
- ·Mahasiswi ITB Dipolisikan Buntut Meme Prabowo
- ·Wabah Campak Menggila di Eropa dan Amerika Gegara Antivaksin, Menkes Mewanti
- ·5 Tanaman yang Mengundang Ular, Jangan Ditanam di Rumah Kamu
- ·Israel Dibuat Pusing, Blokade Akses Bantuan Makanan Gaza Bisa Masuk Kejahatan Perang
- ·Wabah Campak Menggila di Eropa dan Amerika Gegara Antivaksin, Menkes Mewanti
- ·Polisi Cekal Habib Bahar ke Luar Negeri
- ·Tawaran Kerja Palsu Makin Marak, KBRI Phnom Penh Perkuat Perlindungan WNI
- ·Klaim Saldo DANA Gratis Selasa 22 April 2025 di Sini, Cuma Buat yang Gercep!
- ·Tolak Penggusuran, Massa Demo di Balai Kota DKI: Tolong Keluarkan Alat Berat di Kebon Sayur!
- ·Suharsoyo Ungkap Sutopo Kristanto Sosok Tepat Calon Waketum PII, Ini Alasannya
- ·BPOM Permudah Sertifikasi Produksi hingga Izin Edar Produk UMKM PBNU
- ·Berebut Turis Arab Saudi dengan RI, Malaysia Incar yang Kaya
- ·Digambarkan sebagai Cerminan Paus Fransiskus, KWI Beberkan Alasan Vatikan Pilih Nama Paus Leo XIV
- ·Pasien Stroke Kian Muda, Dokter Sebut Ada yang Usia 6 Tahun
- ·Pengakuan Dokter Gigi Iseng Rekam Mahasiswi Mandi, Kini Menatap Hidup Tinggal di Penjara