会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 PLN Depok Dikepung Protes, Aduan Tagihan Listrik Bengkak Tembus 2.000!!

PLN Depok Dikepung Protes, Aduan Tagihan Listrik Bengkak Tembus 2.000!

时间:2025-06-03 22:35:40 来源:quickq最新安装包下载 作者:热点 阅读:382次
Warta Ekonomi,quickqio官网 Depok -

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Depok mencatat, ada sebanyak lebih dari 2.000 pelanggan yang telah mengajukan keluhan terkait lonjakan tagihan listrik pada periode Juni 2020. Terkait hal itu, PLN pun telah membuka 17 posko aduan.

Manajer PLN UP3 Depok Kota, Putu Eka Astawa menjelaskan, keluhan maupun aduan tersebut terjadi sejak 5 Juni 2020 sampai dengan saat ini.

PLN Depok Dikepung Protes, Aduan Tagihan Listrik Bengkak Tembus 2.000!

PLN Depok Dikepung Protes, Aduan Tagihan Listrik Bengkak Tembus 2.000!

"Saya bicara UP3 Depok kota ya. Artinya tidak hanya khusus di sini, tapi kalau diketahui di sini saja rata-rata setiap hari kita kedatangan antara 400-500 orang per hari," kata Putu Eka saat ditemui di kantornya cabang PLN Kecamatan Sukmajaya, Depok pada Kamis (11/6/2020).

PLN Depok Dikepung Protes, Aduan Tagihan Listrik Bengkak Tembus 2.000!

Baca Juga: Gila! Tagihannya Tembus Rp20 Juta, Listrik Pemilik Bengkel Las Terancam Dicabut

PLN Depok Dikepung Protes, Aduan Tagihan Listrik Bengkak Tembus 2.000!

Ia mengaku, puncak aduan terjadi pada Senin (8/6/2020) dan Selasa (9/6/2020). "Nah kemarin agak turun sedikit hanya sekitar 300-an orang yang komplain, dan hari ini mungkin bisa antara 300 orang juga," kata dia.

Maka demikian, kata Eka, jika dihitung secara keseluruhan sampai dengan saat ini ada lebih dari 2.000 pelanggan yang telah mengajukan keluhan.

"Angka itu sudah digabung khusus PLN Depok kota ya. Kan di sini (Depok) ada empat unit PLN lain. Dari 2.000 pelanggan tersebut, sekira 70 persen memilih datang langsung ke posko aduan," ujarnya.

Eka mengaku, keluhan yang disampaikan bervariasi masalahnya, tapi umumnya merasa keberatan dengan tingginya tagihan pada periode Juni 2020.

"Bervariasi ada yang kenaikannya sampai 20 persen, 50 persen dan dominan memang di sana kenaikan 20 hingga 50 persen," ucapnya.

Lebih lanjut dirinya menegaskan, pihaknya tidak hanya menerima layanan secara langsung namun juga bisa melalui online atau sambungan telepon. "Masing-masing petugas kami itu menangani terkait dengan datang langsung ada juga yang melakukan telepon. Intinya upaya preventif dan memberikan penjelasan melalui telepon," tutur dia.

Eka mengaku ada juga keluhan yang mengaku rumahnya kosong namun tagihan dianggap membengkak. "Ini harus kita cek satu-satu semua kondisi pelanggan itu beda-beda. Banyak sekali situasinya, pelanggan datang dengan cerita yang bervariasi," kata dia.

Pada prinsipnya kata dia, tagihan bulan Mei dan bulan April itu adalah rata-rata tagihan tiga bulan sebelumnya.

Halaman Berikutnya

Halaman:

  • 1
  • 2

(责任编辑:探索)

相关内容
  • Ketum PA 212 Batal Diperiksa, Kuasa Hukum: Ustad Ma'arif Sakit
  • Kombes YBK, Perwira Polisi yang Ditangkap Terkait Narkoba Dinas di Baharkam Polri
  • Kaesang Pangarep Mengaku Masih Pantau
  • Tak Melulu Manis, Buah Juga Bisa Dicampur dengan Masakan Gurih
  • Pembatalan Diskon Tarif Listrik di Luar Kewenangan Kementerian ESDM
  • Geledah Gedung DPRD DKI Jakarta, KPK Bawa Tujuh Koper Barang Bukti
  • Respon Jokowi Terkait Putusan Gugatan Pilpres di MK
  • Segera Panggil Roy Suryo Perkara Meme Stupa Borobudur, Polisi: Laporan Telah Memenuhi Unsur Pidana
推荐内容
  • Investasi Energi Terbarukan di Indonesia Jadi Sorotan, Ini Pesan Ketum Kadin
  • Jalan Berbayar di Jakarta Bakal Diterapkan Dari Pukul 05.00
  • Bertepatan Natal dan Tahun Baru 2023, CFD di Jalan Sudirman
  • Kombes YBK, Perwira Polisi yang Ditangkap Terkait Narkoba Dinas di Baharkam Polri
  • UU Koperasi Baru Tidak Kunjung Terbit, Masyarakat Dipaksa Gunakan UU Lama
  • Industri Keramik Semakin Kompetitif Berkat Implementasi SNI Wajib