Menkomdigi Meutya Serukan Kolaborasi Pemerintah dan Media Kredibel untuk Jaga Ruang Digital
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyerukan penguatan kolaborasi antara pemerintah dan media nasional demi menjaga ruang digital yang sehat, aman, dan bebas dari hoaks serta konten merusak. Ia menegaskan bahwa media yang kredibel dan menjunjung tinggi etika jurnalistik tetap menjadi mitra strategis negara.
“Sekali lagi media yang baik, media yang sustain, media yang menjaga nilai-nilai etik jurnalistik itu adalah mitra strategis pemerintah,” tegasnya dalam Bisnis Indonesia Forum “4 Dekade Bisnis Indonesia: Mengawal Perjalanan Ekonomi Bangsa dari Masa ke Masa” di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (10/06/2025).
Lebih lanjut, Meutya Hafid menguraikan tiga tantangan utama yang dihadapi industri media nasional di era disrupsi digital, yakni persaingan yang kian ketat dengan platform digital global, fragmentasi audiens yang menuntut personalisasi, dan pergeseran konsumsi ke konten audio-visual.
“Tiga tantangan ini membentuk lima tren utama, sekali lagi tadi saya sudah sebutkan personalisasi konten, monetisasi yang beragam, media tidak lagi bergantung kepada iklan saja. Kemudian tren berikutnya adalah dominasi konten video dan audio, seperti yang saya sampaikan tadi, penggunaan data intensif, lalu keempat dan kelima, kualitas dan kredibilitas, yang tetap menjadi pondasi utama,” jelasnya.
Baca Juga: Kemkomdigi Salurkan Hewan Kurban untuk 2.000 Mustahik, Wujudkan Gotong Royong di Lingkungan Kementerian
Namun, menurut Meutya Hafid, di balik tantangan itu tersimpan peluang besar. Data menunjukkan total belanja iklan media Indonesia pada kuartal pertama 2024 mencapai USD744 juta. Angka ini menjadi indikasi kuat bahwa media nasional masih dipercaya sebagai kanal strategis oleh dunia usaha.
“Jadi untuk di Indonesia angkanya juga tetap besar, meskipun sekali lagi tadi ada tantangan shifting dari media mainstream kepada non-mainstream. Tentu peran Kementerian Komunikasi dan Digital juga menjadi penuh tantangan dalam terus menyemangati teman-teman di media masa,” tuturnya.
Kementerian Komdigi terus menjalankan tiga agenda utama untuk memperkuat ekosistem media, yakni literasi digital menyeluruh untuk membentuk masyarakat yang cerdas memilih informasi, etika dan tata kelola teknologi, termasuk pengawasan platform dan AI, dan penguatan kapasitas SDM media agar insan pers siap menghadapi disrupsi.
“Agenda ini pada ujungnya bisa membentuk sebuah ruang digital yang lebih sehat. Kami meyakini ketika ruang digitalnya lebih aman dan lebih sehat, maka orang akan terus mencari media yang kredibel. Kalau kita terlalu banyak membiarkan hoax, membiarkan kejahatan di ruang digital termasuk judi online, pornografi, dan sebagainya, maka orang juga tidak terbiasa untuk mencari sumber-sumber informasi melalui media yang jelas,” jelas Menkomdigi Meutya Hafid.
Baca Juga: Kolaborasi dengan Media Kunci Bangun Ekosistem Ekonomi Kreatif Berdaya Saing
Selain itu, Kementerian Komdigi juga melakukan kerjasama dengan banyak media untuk menciptakan ekosistem media yang baik. Menurut Meutya Hafid, Publisher Rights menjadi salah satu contoh aturan yang dikeluarkan pemerintah untuk terus membantu ekosistem media bisa bertahan dan bahkan bisa menjadi kuat di tengah tantangan yang luar biasa.
Meutya Hafid mengajak seluruh pemangku kepentingan media untuk melihat momentum 40 tahun Bisnis Indonesia sebagai pengingat bahwa media telah dan harus tetap menjadi simpul suara rakyat, penggerak semangat kebangsaan, dan jembatan kemajuan Indonesia.
“Kita harus menjadikan pertemuan ini sebagai titik temu untuk titik tumbuh yang baru bagi media nasional di mana pemerintah, pelaku industri media dan masyarakat harus mengencangkan giat kolaborasi untuk menetapkan kerjasama-kerjasama untuk menjaga ruang publik tetap sehat dan media terus menjadi pilar demokrasi serta penggerak ekonomi bangsa dengan inovatif dan semangat gotong royong,” ungkapnya.
下一篇:Cetak Rekor, Kontainer yang Diangkut Kereta Api Tembus 239.346 Ton di Mei 2025
相关文章:
- ASN Dapat 1 Unit Apartemen, Menpan RB: Tunjangan Khusus Bagi ASN yang Pindah ke IKN
- 1000 Profesi Perempuan dan Gen Z Bakal Diungkap Kowani pada Hari Kartini 2025
- G3 dan G3+ Sejak Diluncurkan Mei, Director Polytron: Sudah Puluhan Unit Dipesan
- Saldo DANA Gratis Menantimu, Tips Jitu Berburu DANA Kaget dan Link Aktifnya
- Polri: Hasil Jual Narkoba Caleg PKS Sofyan Dipakai untuk Kampanye
- BPOM Cabut Izin Edar 16 Kosmetik Berbahaya, Ini Daftarnya
- Prabowo Akui Dapat Laporan Masyarakat Belum Mau Cek Kesehatan Gratis, Mungkin Takut Hasilnya
- Ayo Beralih dari FOMO ke JOMO, Lakukan 7 Kebiasaan Ini
- Harga Minyak Global Meroket, Israel Dikabarkan Serang Iran
- UU TNI Cacat Formil? Mahasiswa UI Berani Lawan DPR di MK!
相关推荐:
- Puan Maharani Absen di Rapat Paripurna Revisi UU Pilkada, Penuhi Undangan Parlemen Hongaria
- Bolehkah Tamu Menginap Ramai
- BNPB: Tak Ada WNI yang Jadi Korban Gempa Myanmar
- Gilang Juragan 99 Resmi Ditunjuk Sebagai Sekjen DEKOPIN
- Terbongkar! Ternyata Ini Alasan Ratna Sebar Hoax
- Rakun Tiba
- 香港大学硕士专业有哪些?
- Bahlil Ungkap Indonesia Jadi Buruan Investor Global karena Tiga 'Harta Karun' Ini
- Jalan Tol Gempol Pandaan Mulai Padat, Akses Andalan Menuju Kawasan Wisata di Jatim
- Tanaman Pengusir Nyamuk, Gampang Ditanam di Rumah
- Pengumuman CPNS! Kemenko Polhukam Buka 86 Formasi, Lulusan D3 hingga S1 Bisa Daftar
- Kemhan Beli Kapal Selam Scorpene Untuk Perkuat Perairan Indonesia, Intip Spesifikasinya di Sini!
- Saat Wapres Puji Permainan Timnas U23 Meski Ditaklukkan Uzbekistan: Cukup Bagus, Kemarin Tuh Apes
- Menko AHY Laporkan Tema ICI 2025 Sejalan dengan Filosofi Pembangunan Pemerintah
- Nadiem Makarim Dipanggil Komisi X DPR RI Butut Kisruh Isu Pramuka Dicabut dari Ekskul Wajib
- Duh! IHSG pada Perdagangan Hari Ini Dibuka Lesu ke Level 7.176
- Foto Rekayasa AI Tambang di Raja Ampat Bikin Heboh, Ini Kata Komdigi
- Investor Kaget, Bursa Asia Tertekan Pengumuman Terbaru Soal Tarif Trump
- MA Tolak PK Baiq Nuril, Kejagung: Kami Belum Terima Salinan Putusan MA
- KPK Panggil Caleg DPD Kalbar Terkait Kasus Harun Masiku