Cacing Parasit Ditemukan di Tubuh Pasien Kanker 70 Tahun, Kok Bisa?
Baru-baru ini heboh kabar ditemukannya cacingparasit hidup di tubuh pasien kankerberusia 70 tahun. Cacing yang bersarang di tubuhnya itu ditemukan dokter saat pasien menjalani perawatan kanker usus besar yang dideritanya.
Pasien yang tidak disebutkan namanya itu menjalani rangkaian perawatan di rumah sakit, termasuk CT Scan pada perutnya. Dari hasil CT scan yang dilakukan, dokter menemukan bahwa pasien mengalami batu dalam saluran empedu, dilatasi saluran empedu, dan kanker yang belum menyebar jauh.
Ketika pasien mulai menjalani cholangioscopy atau metode endoskopi noninvasif, terlihat dokter menemukan lima cacing pipih berukuran besar hidup di saluran empedunya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Infeksi terjadi akibat makan ikan atau udang air tawar mentah atau setengah matang. Setelah larva tertelan, mereka muncul dari kista di duodenum, naik ke saluran empedu, dan berkembang menjadi cacing dewasa di saluran empedu, kandung empedu, atau hati," demikian keterangan dalam jurnal tersebut, dikutip Selasa (2/1).
Kebanyakan orang yang terinfeksi cacing parasit ini tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya.
Kondisi ini biasanya tidak menunjukkan gejala, namun jika tidak diobati, dapat menyebabkan peradangan hati, batu empedu, dan kanker saluran empedu.
Infeksi ini juga umumnya diagnosis dengan identifikasi telur parasit dalam sampel tinja, meskipun tes tinja pasien ini negatif.
Menurut laporan pada 2005 dalam jurnal Emerging Infectious Diseases, setidaknya 600 juta orang di seluruh dunia berisiko tertular cacing parasit, namun risiko tertinggi terjadi di Tiongkok, Korea, dan Vietnam.
Pasalnya, cacing ini merupakan endemik dan budaya kuliner seringkali mencakup konsumsi ikan mentah atau setengah matang.
Setelah cacing parasit tersebut dikeluarkan, pasien itu kemudian diberikan pengobatan praziquantel atau obat infeksi cacing, serta menjalani kemoterapi tambahan untuk pengobatan kanker yang diidapnya.
(pua/pua)下一篇:Menteri Agama Sebut Pusat Kajian Islam Tak Hanya Berada di Timur Tengah
相关文章:
- Malaysia Bidik Rp45 T dari Wisata Medis, RI Sumbang Turis Terbanyak
- 快速提升工作效率的利器——QuickQ让你事半功倍
- 快速提升工作效率的利器——QuickQ让你事半功倍
- 快速提升工作效率的利器——QuickQ让你事半功倍
- Polisi Kejar Pelaku Pembakar Bocah 4 Tahun di Kosambi Tangerang
- 快速提升工作效率的利器——QuickQ让你事半功倍
- 快速提升工作效率的利器——QuickQ让你事半功倍
- 快速提升工作效率的利器——QuickQ让你事半功倍
- Jakarta Bakal Dipenuhi CCTV! Rano Karno: Anggaran Rp380 Miliar Siap Digelontorkan
- 快速提升工作效率的利器——QuickQ让你事半功倍
相关推荐:
- Pendaftaran OSN 2025 Kapan Dibuka? Siswa Wajib Tahu untuk Persiapan
- 快速提升工作效率的利器——QuickQ让你事半功倍
- 快速提升工作效率的利器——QuickQ让你事半功倍
- 快速提升工作效率的利器——QuickQ让你事半功倍
- Blok M Jadi Ibu Kota ASEAN? Gubernur Renovasi Besar
- 快速提升工作效率的利器——QuickQ让你事半功倍
- 快速提升工作效率的利器——QuickQ让你事半功倍
- 快速提升工作效率的利器——QuickQ让你事半功倍
- Kado Hardiknas! Pelajar dan Mahasiswa di Jakarta dapat Kesempatan Klaim Saldo Dana Kaget Hari Ini
- 快速提升工作效率的利器——QuickQ让你事半功倍
- DPRD Minta Pramono Mulai Terapkan ERP, Bisa Mulai Tahap Satu di Jalan Utama
- Usia Berapa Bulan Bayi Boleh Naik Pesawat?
- BYD Lucurkan Sedan E7, Lebih Keren Ada Sunroof
- Malaysia Bidik Rp45 T dari Wisata Medis, RI Sumbang Turis Terbanyak
- Wabah Campak Menggila di Eropa dan Amerika Gegara Antivaksin, Menkes Mewanti
- Jelang Batas Pemberkasan Paulus Tannos, KPK Harap ada Kabar Baik dari Pemerintahan Singapura
- Acara Gowes Bareng Pramono Bakal Lintasi JLNT, Komunitas Pesepeda dan Pejalan Kaki Menolak
- Personel Kepolisian Sisir Bandara Soetta, Cegah Aksi Premanisme dalam Operasi Berantas Jaya 2025
- Alarm Sahur, Langsung Bangun atau Pakai Metode Dua Alarm?
- Alasan Pramugari Tak Wajib Bantu Penumpang Taruh Tas di Bagasi Kabin