会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Wamen PUPR Diperiksa 6 Jam di Kejagung, Terkait Proyek Rumah Pejuang yang Ambrol!

Wamen PUPR Diperiksa 6 Jam di Kejagung, Terkait Proyek Rumah Pejuang yang Ambrol

时间:2025-06-08 05:18:39 来源:quickq最新安装包下载 作者:时尚 阅读:313次
Warta Ekonomi,quickq官网最新版本下载 Jakarta -

Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti menjalani pemeriksaan selama enam jam di Gedung Bundar Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Kejaksaan Agung, Rabu (4/6/2025) lalu. 

Ia dimintai keterangan terkait dugaan korupsi proyek pembangunan 2.100 rumah untuk mantan pejuang Timor-Timur di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Wamen PUPR Diperiksa 6 Jam di Kejagung, Terkait Proyek Rumah Pejuang yang Ambrol

Wamen PUPR Diperiksa 6 Jam di Kejagung, Terkait Proyek Rumah Pejuang yang Ambrol

Baca Juga: Indonesia-Uni Eropa Sepakat Akhiri 9 Tahun Negosiasi IU-CEPA: 80% Ekspor RI Bebas Bea Masuk

Wamen PUPR Diperiksa 6 Jam di Kejagung, Terkait Proyek Rumah Pejuang yang Ambrol

Diana tiba di lokasi sekitar pukul 09.04 WIB dan baru keluar sekitar pukul 15.00 WIB, meski tidak terlihat melewati pintu depan gedung. Informasi kepulangannya baru dikonfirmasi oleh Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati NTT, Ridwan Angsar.

Wamen PUPR Diperiksa 6 Jam di Kejagung, Terkait Proyek Rumah Pejuang yang Ambrol

“Pada prinsipnya hanya dimintai keterangan berkaitan dengan pembangunan eks pejuang Timor Timur,” kata Ridwan kepada awak media.

Kasus ini tengah diusut oleh Kejaksaan Tinggi NTT yang meminjam ruangan pemeriksaan di Gedung Jampidsus Kejagung. Pemeriksaan terhadap Diana menjadi bagian dari penyelidikan awal atas proyek senilai Rp400 miliar yang dibiayai APBN.

Menurut Ridwan, proyek tersebut dikerjakan oleh tiga BUMN konstruksi yakni PT Brantas Abipraya, PT Nindya Karya, dan PT Adhi Karya. 

Diana, yang saat itu masih menjabat sebagai Dirjen Cipta Karya, juga diketahui merangkap jabatan sebagai Komisaris di PT Brantas Abipraya, sebuah fakta yang menambah sorotan dalam kasus ini.

Tim penyelidik mengajukan sekitar 20 pertanyaan kepada Diana, yang sebagian besar berkaitan dengan pelaksanaan proyek di Desa Oebola Dalam, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang.

Masalah mulai mencuat sejak Maret 2025 ketika Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), kementerian baru hasil pemisahan dari Kementerian PUPR di era Presiden Prabowo Subianto, melaporkan kejanggalan dalam pelaksanaan proyek. 

Halaman Berikutnya

Halaman:

  • 1
  • 2

(责任编辑:时尚)

相关内容
  • Monday Blues Syndrome, Takut Hari Senin yang Bikin Serangan Jantung
  • FOTO: Heboh Hari 'Tanpa Celana' di London
  • Megawati Geleng
  • Dua Negara Ini Jadi yang Pertama dan Terakhir Sambut Tahun Baru 2024
  • Prabowo Terbitkan Inpres Efisiensi 2025, Pangkas APBN Rp306,69 Triliun
  • Skenario Kementerian PKP Capai Target Program Tiga Juta Rumah, Relokasi APBN
  • Covid dan Flu Naik, Spanyol Wajibkan Pakai Masker di Rumah Sakit
  • Heboh Program Beasiswa IISMA Terancam Bubar, Benarkah?
推荐内容
  • Hari Ini Hasto Diperiksa KPK Sebagai Tersangka, Bakal Ditahan?
  • FOTO: Warna
  • Diet Kahiyang Ayu Sukses Turunkan BB 30 Kg, Sempat Alami Body Shaming
  • Kemenperin Akhirnya Terima Proposal Rencana Investasi Apple, Jubir: Tunggu Pengumuman Resmi
  • Ini Negara Paling Aman di Dunia untuk Traveling di 2024
  • 6 Tempat Wisata di Medan yang Gratis dan Menyenangkan!