APINDO Soroti Potensi PHK Massal di Sektor Hotel, Desak Stimulus Pemerintah
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Shinta W. Kamdani, menanggapi pernyataan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta mengenai potensi pemangkasan tenaga kerja sebesar 10 hingga 30 persen dari total karyawan sektor tersebut.
“Iya, betul. Ini memang kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Kami berharap, khususnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat menyiapkan stimulus maupun insentif untuk sektor perhotelan yang saat ini sedang menghadapi tekanan berat,” ujarnya di Balai Kota Jakarta, Selasa (27/05/2025).
Menurut Shinta, kondisi ini sudah sangat memprihatinkan dan membutuhkan perhatian serius dari pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Baca Juga: Khawatir Gelombang PHK, APINDO Soroti Kenaikan Tarif Listrik dan Gas Industri di Kota Batam
Salah satu solusi untuk mengatasi tantangan ini adalah dengan meningkatkan okupansi hotel melalui dua pendekatan: sisi permintaan (demand) dan sisi pasokan (supply).
“Dari sisi demand, perlu ada upaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan, terutama wisatawan. Jakarta memang memiliki wisatawan, tapi jumlahnya masih terbatas. Insentif untuk sektor transportasi, seperti penurunan harga tiket pesawat, juga akan sangat membantu,” jelasnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya penguatan sektor MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di Jakarta.
“Jakarta adalah pusat MICE. Pemerintah perlu terus mendorong aktivitas MICE, baik dari instansi pemerintah maupun sektor swasta, agar hotel-hotel bisa mendapatkan manfaat dari kegiatan pertemuan dan acara yang digelar,” tambah Shinta.
Baca Juga: Soroti Imbas PP 28/2024, APINDO Desak Deregulasi untuk Selamatkan Industri Padat Karya
Sementara dari sisi supply, perhatian perlu diberikan pada efisiensi biaya operasional.
“Biaya operasional hotel cukup tinggi. Ini termasuk biaya energi, biaya tenaga kerja, serta berbagai beban pajak daerah. Kami berharap ada insentif fiskal, termasuk penurunan pajak daerah, untuk meringankan beban pengusaha,” paparnya.
Shinta menekankan bahwa upaya pemulihan sektor perhotelan harus dilakukan secara menyeluruh.
“Baik dari sisi demand maupun supply, keduanya perlu mendapatkan perhatian agar industri ini bisa bertahan dan pulih secara berkelanjutan,” tutupnya
(责任编辑:焦点)
- Hari Ini Berhadapan Langsung dengan Pembunuh Anaknya, Ini yang Mau Disampaikan Rosti Simanjuntak
- 8,8 Juta Orang Indonesia Terbukti Main Judi Online, Perangi dengan GEBUK JUDOL
- Beri Pesan Seluruh Instansi di Harlah ke
- Ingat! Pemprov DKI Bakal Terapkan Transaksi Qris di Agen dan Pangkalan Gas LPG 3 Kg
- 8 Cara Mencegah Makeup Cakey, Foundation Aman Anti 'Longsor'
- Klinik Pertamina IHC Gelar Donor Darah dan Health Talk, Meriahkan Bulan K3 Nasional 2025
- Waduh, 5 Kepala Daerah 'Tumbang' Saat Retret di Akmil Magelang: Ada yang Kelelahan dan Dirawat Inap
- NYALANG: Rona Mata di Pendar Cahaya
- INFOGRAFIS: Lestarikan Lingkungan Lewat Keseharian, Ngapain Aja?
- 30 Ucapan Isra Miraj 2025 Singkat dan Penuh Makna, Cocok Jadi Caption Instagram
- Prabowo dan Erdogan Sepakat Dukung Kemerdekaan Palestina
- Sampai Kapan Libur Imlek 2025 dan Cuti Bersama? Catat Tanggalnya Berikut
- Lenovo Hadirkan Yoga Aura Edition di Bandung, Perkuat Transformasi Digital Segmen Profesional
- Sritex PHK 10 Ribu Karyawan, Kemnaker Berharap Hak Pekerja Terpenuhi
- 2025年qs世界大学建筑专业排名
- Kontroversi Pemecatan Twister Angel Novi Sebagai Guru, Sukatani Buka Suara
- Syarat Dapat Saldo Dana Bansos KJP Plus 2025, Rata
- Jelang Batas Pemberkasan Paulus Tannos, KPK Harap ada Kabar Baik dari Pemerintahan Singapura
- Mengenal 'Chicken Skin' yang Bikin Benjolan di Kulit dan Cara Atasinya
- Istana: Yang Menganggu itu Premannya, Bukan Ormasnya