会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 BPOM Terbitkan Izin Edar Obat Kanker Paru dan Limfoma!

BPOM Terbitkan Izin Edar Obat Kanker Paru dan Limfoma

时间:2025-06-03 22:29:01 来源:quickq最新安装包下载 作者:百科 阅读:247次
Jakarta,quickq苹果版怎么下载 CNN Indonesia--

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah mengeluarkan izin edar untuk obat Etapid dan Brukinsa, yang ditujukan untuk pengobatan kanker paru-parudan limfoma.

BPOM Terbitkan Izin Edar Obat Kanker Paru dan Limfoma

Kedua obat tersebut dikembangkan oleh perusahaan farmasi global BeiGene yang didistribusikan di Indonesia oleh PT Etana Biotechnologies Indonesia.

Kepala BPOM Taruna Ikrar menyatakan, kedua obat ini merupakan langkah maju dalam terapi kanker, yang dirancang untuk meningkatkan peluang hidup pasien.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Bahaya Makanan Ultra Proses, Ditemukan Bisa Picu 32 Penyakit
  • Cek 5 Minuman ini, Ampuh Bersihkan Paru-Paru Saat Polusi Menghantam
  • 5 Manfaat Tak Terduga Minum Teh Serai Setiap Hari

Etapid sendiri adalah antibodi monoklonal yang telah disetujui di lebih dari 40 negara, termasuk oleh FDA (Amerika Serikat) dan EMA (Eropa).

Di Indonesia, Etapid diindikasikan untuk:

• Kanker paru-paru bukan sel kecil(non-small cell lung cancer/NSCLC)
• Karsinoma sel skuamosa esofagus(esophageal squamous cell carcinoma/ESCC).

Sementara Brukinsa adalah inhibitor molekul kecil Bruton Tyrosine Kinase (BTK) yang tersedia dalam bentuk oral (zanubrutinib).

Obat ini telah digunakan di lebih dari 70 negara dan mengobati lebih dari 100 ribu pasien secara global.

Di Indonesia, Brukinsa diindikasikan untuk pengobatan:

• Makroglobulinemia waldenstrom(waldenstrom macroglobulinemia/ WM)
• Limfoma sel mantel (mantle cell lymphoma/ MCL).
• Leukemia limfositik kronis (chronic lymphocytic leukemia/ CLL)
• Limfoma limfositik kecil (small lymphocytic lymphoma/ SLL).

Efek samping dan efikasi

ilustrasi rontgen paruIlustrasi. BPOM RI menerbitkan izin edar untuk dua jenis obat kanker. (iStockphoto/utah778)

Seperti obat lain, Etapid dan Brukinsa juga memiliki efek samping yang bisa dialami pasien. Efek samping itu mulai dari mual, kelelahan, atau rasa tidak nyaman.

Meski begitu, menurut Taruna, manfaatnya jauh lebih besar dibandingkan risikonya, terutama dalam meningkatkan tingkat keberhasilan terapi.

"Efikasi kedua obat ini mencapai 84 persen. Artinya angka keberhasilannya tinggi. Ini dapat memperpanjang waktu bertahan hidup pasien dan meningkatkan kualitas hidup mereka," jelas Taruna.

BPOM memastikan kedua obat ini telah memenuhi standar keamanan, efektivitas, dan kualitas produksi yang ketat.

"Harapan kami, semakin banyak industri farmasi di Indonesia yang mengembangkan obat inovatif sesuai dengan standar internasional," kata Taruna.

(tst/asr)

(责任编辑:时尚)

相关内容
  • Dugaan Korupsi Dana Pensiun Pelindo Hingga Ratusan Miliar Rupiah, Kejagug: Akan Berkembang Terus
  • Dirut PNM: Literasi Jadi Kunci Pemberdayaan Anak dan Generasi Muda
  • Dirut PNM: Literasi Jadi Kunci Pemberdayaan Anak dan Generasi Muda
  • FOTO: Mengagumi Kemegahan Koloseum di Roma Italia
  • Steffy Burase Tak Akui Irwandi Suaminya
  • Suksesnya Trihatma Kusuma Haliman Meneruskan Agung Podomoro Group Lewat Keputusan Berani dan Tepat
  • Daftar 12 Geopark di Indonesia yang Masuk Jaringan UNESCO
  • Bandara Changi Singapura Mulai Bangun Terminal ke
推荐内容
  • Jangan Dimakan Berlebihan, Ini 5 Efek Samping Makan Durian
  • UMKM Dibayangi Efek Tarif Trump, Korea Selatan Siapkan Dana Bantuan ₩4,6 Triliun
  • Asik! Harga BBM Pertamax RON 92 Turun di SPBU se
  • BNN Gandeng Bobon Santoso Masak Dan Makan Besar 1.200 Potong Ayam
  • 9 Destinasi Liburan Akhir Tahun Termurah di Asia, Kota Solo Termasuk
  • Akhir Pekan Hoki, Link DANA Kaget Terbaru Siap Diburu, Jangan Sampai Kuota Habis